
كَذَلِكَ يُوحِي إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ اللَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
««•»»
kadzaalika yuuhii ilayka wa-ilaa alladziina min qablika allaahu al'aziizu alhakiimu
««•»»
Demikianlah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, mewahyukan kepada kamu dan kepada orang-orang sebelum kamu.
««•»»
Thus does He reveal to you and to those who were before you, Allah, the All-mighty, the All-wise:
««•»»
Dalam ayat ini, Allah SWT Yang Maha Perkasa lagi Maha bijaksana menjelaskan bahwa apa yang diwahyukan kepada Muhammad antara lain supaya ia berdakwah mengenai tauhid mengesakan Allah SWT, juga mengenai kenabiannya, beriman kepada hari akhirat, memperbaiki diri dengan akhlak karimah dan menjauhkannya dari hal-hal yang rendah dan hina, beramal untuk kebahagiaan pribadi dan masyarakat semuanya itu, telah beramal untuk diwahyukan pula kepada Nabi-nabi sebelumnya. Surah 87 (Al A'la) menguatkan apa yang tersebut di atas. Pada permulaan surah A'la ini diterangkan mengenai tauhid dan pertengahannya mengenai kenabian serta di akhirnya disebutkan hari akhirat, lalu ditutup dengan.
إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى · صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Kitab-kitab yang dahulu (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.
(QS. Al A'la [87]:18-19)
Kesimpulan dari surah Al A'la ialah bahwa diturunkannya Kitab-kitab samawi itu, baik yang dahulu maupun yang belakangan adalah karena tiga macam faktor penting tersebut, yaitu tauhid, kenabian Muhammad, dan percaya adanya hari akhirat, yang akan membawa manusia kepada kebahagiaan sempurna dan keberuntungan.
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَى وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ وَآتَيْنَا دَاوُدَ زَبُورًا
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah mewahyukan wahyu kepada Nuh dan Nabi-nabi yang kemudiannya dan kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, Isa, Ayub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
(QS. An-Nisa [4]:163)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Demikianlah) artinya seperti penurunan wahyu ini (telah mewahyukannya kepadamu dan) telah mewahyukan pula (kepada orang-orang yang sebelum kamu, yaitu Allah) lafal Allah menjadi Fa`il dari lafal Yuuhii (Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
««•»»
Thus — in other words, in the same [manner of] revelation — does He reveal to you and, did He reveal, to those [who were] before you, God (Allāhu, is the agent of [the action of] revelation) the Mighty, in His kingdom, the Wise, in His actions.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 2]•[AYAT 4]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
3of53
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=42&tAyahNo=3&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#42:3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar