Selasa, 11 Agustus 2015

[042] Asy Syuura Ayat 018

««•»»
[042] Asy Syuura Ayat 018
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 17][AYAT 19]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
18of53
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=42&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#42:18

[042] Asy Syuura Ayat 017

««•»»
Surah Asy Syuura 17

اللَّهُ الَّذِي أَنْزَلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَالْمِيزَانَ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيبٌ
««•»»
allaahu alladzii anzala alkitaaba bialhaqqi waalmiizaani wamaa yudriika la'alla alssaa'ata qariibun
««•»»
Allah-lah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran dan (menurunkan) neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat?
««•»»
It is Allah who has sent down the Book with the truth and [He has sent down] the Balance. What do you know —maybe the Hour is near!
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah menurunkan Kitab-kitab Nya kepada Nabi-nabi Nya, yang memuat kebenaran yang tak diragukan lagi, jauh dari kebatilan dan semuanya mengandung kebaikan. Dia menurunkan keadilan untuk menjadi dasar dalam menentukan sesuatu dengan segala kesadaran dan menghukum mereka dengan hukuman yang telah ditetapkan di dalam Kitab Nya.

Firman Allah SWT:
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ
Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.
(QS. Al Hadid [57]:25)

Penutup ayat ini mendorong kita berbuat baik untuk kebahagiaan ukhrawi dan menjauhi godaan duniawi. Karena tidak diketahui kapan dunia ini kiamat, maka tentunya kita harus patuh dan taat mengikuti petunjuk Alquran, selalu berbuat adil di antara sesama manusia, mengamalkan apa-apa yang diperintahkan, selalu waspada terhadap kemungkinan panggilan Allah yang datang dengan tiba-tiba, lalu tidak ada lagi kesempatan untuk berbuat baik. Merugilah dia, dan di Hari Kiamat nanti dia akan menyesal karena menyia-nyiakan kesempatan yang ada untuk beramal baik.

Sabda Nabi saw:
مَا مِنْ أَحَدٍ يَمُوْتُ إلَّا وَنَدِمَ إنْ كَانَ مُحْسِنًا نَدِمَ أن لَّا يزْدَادَ وَإِنْ كَانَ مُسِيْئًا نَدِمَ أَنْ لَّا نَزَعَ
Tidak seorangpun yang meninggal dunia kecuali ia menyesal, baik ia menyesali dirinya karena kebaikannya itu tidak dapat bertambah lagi. Jika ia seorang yang berbuat tidak baik ia menyesal karena tidak sempat melepaskan dirinya dari kejahatan itu.
(HR. Tirmizi).

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Allahlah yang menurunkan Kitab) Alquran (dengan membawa kebenaran) lafal Bil Haqqi berta`alluq kepada lafal Anzala (dan neraca), keadilan. (Dan tahukah kamu) apakah kamu tahu (boleh jadi kiamat itu) yakni kedatangannya (sudah dekat?) lafal La`alla amalnya di-ta`alluq-kan kepada Fi`il dan lafal-lafal sesudahnya berkedudukan sebagai dua Maf`ul.
««•»»
God it is Who has revealed the Book, the Qur’ān, with the truth (bi’l-haqqi is semantically connected to anzala, ‘revealed’) as well as the Balance, Justice. And what do you know — perhaps the Hour, that is, its arrival, is near! (la‘alla, ‘perhaps’, comments on the verb describing the action, with what follows it functioning as two direct objects).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 16][AYAT 18]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of53
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=42&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#42:17

[042] Asy Syuura Ayat 016

««•»»
Surah Asy Syuura 16

وَالَّذِينَ يُحَاجُّونَ فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا اسْتُجِيبَ لَهُ حُجَّتُهُمْ دَاحِضَةٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ
««•»»
waalladziina yuhaajjuuna fii allaahi min ba'di maa istujiiba lahu hujjatuhum daahidhatun 'inda rabbihim wa'alayhim ghadhabun walahum 'adzaabun syadiidun
««•»»
Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima maka bantahan mereka itu sia-sia saja, di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab yang sangat keras.
««•»»
Those who argue concerning Allah, after His call has been answered, their argument stands refuted with their Lord, and upon them shall be [His] wrath, and there is a severe punishment for them.
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang yang masih membantah kebenaran agama Allah, sekalipun agama itu telah diterima baik oleh masyarakat, akan sia-sialah usaha mereka dan bantahan mereka tidak berguna. Mereka itu dimurkai Allah SWT karena keberanian mereka mengingkari kenyataan yaitu kebenaran agama Islam serta mereka akan diazab di hari kemudian karena keangkuhan mereka meninggalkan agama yang hak sesudah jelas dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Diriwayatkan bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada orang-orang mukmin: "Wahai orang-orang mukmin! Kamu sekalian telah mengatakan bahwa mengambil dan menerima yang sudah disepakati, lebih baik daripada mengambil dan menerima yang sudah diperselisihkan. Kenabian Musa dan kitab Taurat nya telah diterima dan disepakati kebenarannya antara kita bersama sedangkan kenabian Muhammad masih diperselisihkan dan dipersengketakan. Jadi agama Yahudilah yang pantas dan layak diambil dan diterima. Untuk melumpuhkan alasan mereka itu, Allah SWT membawakan Hujjah bahwa kewajiban beriman dan mempercayai kebenaran Musa adalah karena adanya mukjizat yang diberikan Allah kepadanya yang menunjukkan dan membuktikan kebenarannya. Telah terjadi pula beberapa mukjizat pada din Muhammad saw yang disaksikan sendiri oleh orang-orang Yahudi. Maka wajiblah atas kita semua mengakui dan mempercayai kenabian Muhammad saw itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan orang-orang yang membantah) agama (Allah) maksudnya, membantah Nabi-Nya (sesudah agama itu diterima) sesudah diimani dan nyatanya mukjizat yang dibawanya, yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang Yahudi (maka bantahan mereka itu sia-sia saja) atau batil (di sisi Rabb mereka. Mereka mendapat kemurkaan Allah dan bagi mereka azab yang sangat keras.)
««•»»
And those who argue, with the Prophet, concerning, the religion of, God after His call has been answered, through faith, on account of His miracle having been manifested — and they are the Jews — their argument stands refuted, [is] invalid, with their Lord, and [His] wrath shall be upon them, and there will be a severe chastisement for them.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ibnu Mundzir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ikrimah yang mengatakan, bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya, "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan..."
(QS. An Nashr [110]:1)
orang-orang musyrik Mekah berkata kepada orang-orang mukmin yang berada di antara mereka, "Manusia memasuki agama Allah dengan berbondong-bondong, sekarang keluarlah kalian dari kalangan kami, mengapa kalian masih tetap saja bermukim di antara kami." Maka turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya, "Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima..."
(QS. Asy Syuura [47]:16)

Abdur Razzaq mengetengahkan sebuah hadis melalui Qatadah sehubungan dengan firman-Nya, "Dan orang orang-orang membantah..."
(QS. Asy Syuura [47]:16)
Qatadah mengatakan, bahwa mereka yang dimaksud oleh ayat ini adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani. Mereka mengatakan, "Kitab kami sebelum Kitab kalian, dan nabi kami sebelum nabi kalian, maka kami adalah lebih baik daripada kalian."
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 15][AYAT 17]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
16of53
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=42&tAyahNo=16&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#42:16

Sabtu, 27 Juni 2015

[042] Asy Syuura Ayat 015

««•»»
Surah Asy Syuura 15

فَلِذَلِكَ فَادْعُ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
««•»»
falidzaalika faud'u waistaqim kamaa umirta walaa tattabi' ahwaa-ahum waqul aamantu bimaa anzala allaahu min kitaabin waumirtu li-a'dila baynakum allaahu rabbunaa warabbukum lanaa a'maalunaa walakum a'maalukum laa hujjata baynanaa wabaynakumu allaahu yajma'u baynanaa wa-ilayhi almashiiru
««•»»
Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah {1344} sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah : "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal- amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita) ".
{1344} Maksudnya: tetaplah dalam agama dan lanjutkanlah berdakwah.
««•»»
So summon to this [unity of religion], and be steadfast, just as you have been commanded, and do not follow their desires, and say, ‘I believe in whatever Book Allah has sent down. I have been commanded to do justice among you. Allah is our Lord and your Lord. Our deeds belong to us and your deeds belong to you. There is no argument between us and you. Allah will bring us together and toward Him is the destination.’
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar menyeru kaumnya supaya jangan berpecah belah seperti ahli Kitab itu, supaya bersatu memeluk agama tauhid yang telah dirintis oleh para Nabi, yaitu agama Islam yang dibawanya dan supaya beliau tetap tabah menghadapi mereka. Jangan sekali-kali terpengaruh oleh keraguan mereka terhadap agama yang benar yang telah disyariatkan kepadanya. Ia harus selalu menandaskan pendiriannya bahwa dia tetap percaya kepada semua yang telah diturunkan Allah dari langit seperti Kitab Taurat, Injil dan Zabur, dan tidak didustakannya sedikitpun. Diapun diperintahkan berlaku adil di antara mereka di dalam menetapkan hukum dan sebagainya, dan tidak akan mengurangi dan menambah apa yang telah disyariatkan Allah kepadanya serta akan menyampaikan apa yang telah diperintahkan kepadanya untuk menyampaikannya.

Allah Tuhan kamu dan Tuhan kami sekalian, Dialah satu-satunya yang wajib disembah, yang wajib dipercaya dengan penuh pengertian. Tiada Tuhan selain Dia. Bagi kami amalan kami, baik buruknya adalah tanggung jawab kami, diberi pahala atau diazab, dan bagi kamu sekalian amalan kamu. Kami tidak akan berbahagia karena amalan baikmu dan tidak akan celaka karena amalan burukmu. Masing-masing bertanggung jawab atas amal perbuatannya.

Sejalan dengan ayat ini firman Allah SWT:
وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ
Jika mereka mendustakan kamu maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".
(QS. Yunus [10]:41)

Tidak boleh lagi ada pertengkaran antara kita, yang hak dan yang benar telah nyata. Barang siapa yang masih saja membangkang dan tidak mau percaya berarti dia ingkar. Ketahuilah, pada waktunya nanti akan jelas dan tampak siapa yang benar di antara kita karena Allah SWT akan mengumpulkan kita nanti di hari kemudian, dan di sanalah Dia akan menjatuhkan keputusan yang seadil-adilnya atas apa yang kita persengketakan,

sebagaimana firman Allah SWT:
قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ
Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan di antara kita dengan benar. Dan Dia lah Maha Pemberi Keputusan lagi Maha Mengetahui".
(QS. Saba' [34]:26)

Kepada-Nyalah kita semua akan kembali sesudah mati dan mempertanggungjawabkan semua amal kita di dunia. Kita akan menerima balasan sesuai dengan amal kita masing-masing,

sebagaimana firman Allah SWT:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
(QS. Al Zalzalah [99]:7-8)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka karena itu) karena ajaran tauhid itu (serulah) manusia, hai Muhammad (dan tetaplah) berpegang teguh kepada ajaran tauhid (sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka) yang membujukmu untuk meninggalkan ajaran tauhid (dan katakanlah, "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil) bersikap adil (di antara kalian) dalam masalah memutuskan hukum (Allahlah Rabb kami dan Rabb kalian. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kalian amal-amal kalian) masing-masing akan mendapatkan balasan amalnya sendiri-sendiri. (Tidak ada pertengkaran) persengketaan (antara kami dan kalian) ayat ini diturunkan sebelum nabi diperintahkan untuk berjihad melawan mereka (Allah mengumpulkan antara kita) pada hari semua manusia dikembalikan kepada-Nya untuk menjalani peradilan di hadapan-Nya (dan kepada-Nyalah kembali kita") kita akan dikembalikan.
««•»»
So to that then, [to that] affirmation of [God’s] Oneness, summon, O Muhammad (s), people, and be upright, in [summoning them to] this, just as you have been commanded, and do not follow them in their desires, to abandon it. And say: ‘I believe in whatever Book God has revealed. And I have been commanded to be just between you, in passing judgement. God is our Lord and your Lord. Our deeds concern us and your deeds concern you, and so each [one of us] will be requited according to his [own] deeds. There is no argument, [no] dispute, between us and you — this was [revealed] before the command to struggle [against them]. God will bring us together, at the [time of the] Return to decide [definitively] between us, and to Him is the [final] destination’, the [ultimate] return.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 14][AYAT 16]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
15of53
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=42&tAyahNo=15&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#42:15

[042] Asy Syuura Ayat 014

««•»»
Surah Asy Syuura 14

وَمَا تَفَرَّقُوا إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ أُورِثُوا الْكِتَابَ مِنْ بَعْدِهِمْ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مُرِيبٍ
««•»»
wamaa tafarraquu illaa min ba'di maa jaa-ahumu al'ilmu baghyan baynahum walawlaa kalimatun sabaqat min rabbika ilaa ajalin musamman laqudhiya baynahum wa-inna alladziina uuritsuu alkitaaba min ba'dihim lafii syakkin minhu muriibin
««•»»
Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah, kecuali setelah datang pada mereka ilmu pengetahuan, karena kedengkian di antara mereka {1342}. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada waktu yang di- tentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang- orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) {1343}  sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu.
{1342} Maksudnya: Ahli-ahli kitab itu berpecah belah sesudah mereka mengetahui kebenaran dari nabi-nabi mereka. sesudah datang Nabi Muhammad s.a.w dan nyata kebenarannya merekapun tetap berpecah belah dan tidak mempercayainya.
{1343} Yang dimaksudkan dengan orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab ialah ahli kitab yang hidup pada masa Nabi Muhammad s.a.w.
««•»»
They did not divide [into sects] except after the knowledge had come to them, out of envy among themselves; and were it not for a prior decree of your Lord [granting them reprieve] until a specified time, decision would have been made between them. Indeed those who were made heirs to the Book after them are surely in grave doubt concerning it.
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa ahli Kitab baik Yahudi maupun Nasrani sesudah mengetahui kebenaran Rasul-rasul yang diutus kepada mereka, lalu berpecah-belah, bergolong-golongan,

sebagaimana digambarkan Allah SWT di dalam firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka.
(QS. Al An'am [6]:159)

Mereka melakukan yang demikian ini karena kedengkian dan kebencian antara mereka sehingga timbullah pertentangan antara mereka yang sukar untuk diatasi dan diselesaikan. Mereka saling menuduh, orang-orang Yahudi meyakinkan kebenaran pendirian dan pegangan mereka, sedangkan anggapan orang Nasrani mereka itu tidak mempunyai pendirian dan pegangan. Begitu pula sebaliknya, orang-oang Yahudi menganggap bahwa orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai pendirian,

sebagaimana firman Allah SWT:
وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَى عَلَى شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَى لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَى شَيْء
Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan; dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan".
(QS. Al Baqarah [2]:113)

Sekiranya belum ada ketentuan lebih dahulu dari Allah SWT mengenai ditangguhkannya pembalasan dan siksa bagi orang-orang yang menentang dan menyalahi perintah Allah SWT ini sampai kepada waktu yang telah ditentukan Nya (Hari Kiamat), niscaya mereka telah dibinasakan-di dunia ini dan tidak perlu lagi ditunda sampai di akhirat nanti. Ayat 14 ini ditutup dengan satu penegasan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mewarisi Kitab Taurat dan Injil dari nenek moyang mereka, yang pada masa Rasulullah saw menyaksikan Dakwah Islamiyah, mereka itu menjadi ragu tentang kebenaran Kitab mereka dan benar-benar mengguncangkan kepercayaan merek. Tidak heran karena mereka itu, di samping kepercayaan mereka kepada Kitab Samawi memang tidak penuh, juga agama mereka hanya karena ikut-ikutan kepada nenek moyang mereka.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan mereka tidak berpecah-belah) yaitu para pemeluk agama-agama tentang agamanya, umpamanya sebagian dari mereka berpegang kepada ajaran tauhid dan sebagian lainnya kafir (melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada mereka) yakni pengetahuan tentang ajaran tauhid (karena kedengkian) yang dimaksud adalah orang-orang kafir (di antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Rabbmu dahulunya) untuk menangguhkan pembalasan (sampai kepada waktu yang ditentukan) yakni hari kiamat (pastilah telah diputuskan di antara mereka) yaitu diazab-Nya orang-orang kafir di dunia. (Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Alkitab sesudah mereka) mereka adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani (benar-benar dalam keraguan terhadapnya) terhadap Nabi saw. (yang mengguncangkan) yang menyebabkan keragu-raguan.
««•»»
And they did not become divided, that is, the adherents of the [monotheistic] religions [did not become divided] in religion — so that some affirmed the Oneness [of God], while others rejected it — except after the knowledge, of His Oneness, had come to them, out of [jealous] rivalry, on the part of the disbelievers, among themselves. And were it not for a Word that preceded from your Lord, to defer requital [of them], until an appointed term, [until] the Day of Resurrection, it would have [already] been judged between them, to chastise the disbelievers in this world. And indeed those who were made heirs to the Scripture after them, namely, the Jews and the Christians, are truly in grave doubt concerning him, Muhammad (s).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 13][AYAT 15]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
14of53
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=42&tAyahNo=14&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#42:14

[042] Asy Syuura Ayat 013

««•»»
Surah Asy Syuura 13

شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ
««•»»
syara'a lakum mina alddiini maa washshaa bihi nuuhan waalladzii awhaynaa ilayka wamaa washshaynaa bihi ibraahiima wamuusaa wa'iisaa an aqiimuu alddiina walaa tatafarraquu fiihi kabura 'alaa almusyrikiina maa tad'uuhum ilayhi allaahu yajtabii ilayhi man yasyaau wayahdii ilayhi man yuniibu
««•»»
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama {1341} dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).
{1341} Yang dimaksud: agama di sini ialah meng-Esakan Allah s.w.t., beriman kepada-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta mentaati segala perintah dan larangan-Nya.
««•»»
He has prescribed for you the religion which He had enjoined upon Noah and which We have [also] revealed to you, and which We had enjoined upon Abraham, Moses and Jesus, declaring, ‘Maintain the religion, and do not be divided in it.’ Hard on the polytheists is that to which you summon them. Allah chooses for it[1] whomever He wishes and He guides to it[2] whomever returns penitently.
[1] Or ‘for Himself.’
[2] Or ‘to Himself.’
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah mensyariatkan agama kepada Muhammad saw dan kaumnya sebagaimana Dia telah mewasiatkan pula kepada Nuh dan Nabi-nabi yang datang sesudahnya yaitu Ibrahim, Musa dan Isa as.

Allah SWT hanya menyebut nama-nama Nabi tersebut ialah karena mereka itu dibandingkan dengan Nabi-nabi yang lain, mempunyai tanggung jawab yang besar dan berat, dan karena ketabahan mereka menghadapi cobaan dan kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan oleh kaum mereka sehingga mereka itu mendapat julukan Ulil azmi dari Allah SWT. Lagi pula agar orang-orang musyrik sadar sehingga mau memeluk agama Muhammad saw. Dengan disebutkan nama Musa dan Isa diharapkan orang-orang Yahudi dan Nasrani bisa sadar dan tertarik karena agama yang dibawa oleh Muhammad itu, agama samawi juga yang banyak persamaannya dengan agama mereka, yang tertera jelas di dalam kitab Taurat dan Injil terutama mengenai tauhid, salat, zakat, puasa, haji dan akhlak yang baik seperti menepati janji, jujur, menghubungkan silaturahmi, dan lain-lain.

Allah SWT memerintahkan agar agama Islam yang dibawa Muhammad saw itu dipelihara dan ditegakkan sepenuhnya; pengikutnya dilarang berselisih sesamanya yang dapat mengakibatkan perpecahan dan merusak persatuan.

Firman Allah SWT:
اُدخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya.
(QS. Al Baqarah [2]:208).

dan firman-Nya:
وَ اعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيْعًا وَلَا تَتَفَرَّقُوا
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah bercerai-berai.
(QS. Ali Imran [3]:103)

Amatlah berat bagi orang-orang musyrik untuk memeluk agama tauhid yaitu agama Islam yang dibawa oleh Muhammad saw itu dan melepaskan agama syirik dan menyembah berhala mereka yang telah diwarisi turun-temurun dari nenek moyang mereka;

patokan mereka telah diabadikan di dalam Alquran.
إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آثَارِهِمْ مُهْتَدُونَ
Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka.
(QS. Al Zukhruf [43]:22)

Memang tidak semua orang dengan mudah dapat memenuhi seruan untuk memeluk agama Islam yang dibawa Muhammad itu, tetapi Allah menentukan hamba-Nya yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada mereka sehingga mereka memeluk agama Islam. Begitu pula, hanya orang-orang yang sadar akan kekeliruannya, yang dahulu selalu membangkang dan bergelimang dosa lalu cepat-cepat kembali dan bertobat kepada Allah SWT yang akan diberi petunjuk untuk menerima baik agama tauhid itu,

sebagaimana bunyi hadis kudsi melalui sabda Nabi Muhammad saw:
مَنْ تَقَرَّبَ مِنِّي شِبْرًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ ذِرَاعًا وَمَنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
Barang siapa mendekatkan diri kepada-Ku barang sejengkal. Aku akan mendekatkan kepadanya sehasta. Dan barangsiapa datang kepada-Ku berjalan, Aku akan datang kepadanya berlari.
(HR. Bukhari)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dia telah mensyariatkan bagi kalian tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh) dia adalah nabi pertama yang membawa syariat (yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu, "Tegakkanlah agama dan janganlah kalian berpecah-belah tentangnya.") inilah ajaran yang telah disyariatkan dan yang telah diwasiatkan serta yang telah diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. yaitu ajaran Tauhid. (Amat berat) amat besarlah (bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya) yakni ajaran tauhid (Allah menarik kepada agama itu) kepada ajaran tauhid (orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada agama-Nya orang yang kembali kepada-Nya) orang yang mau menerima untuk berbuat taat kepada-Nya.
««•»»
He has prescribed for you as a religion that which He enjoined upon Noah — for he was the first of the prophets [sent] with a [Divine] Law — and that which We have revealed to you, and that which We enjoined upon Abraham, and Moses, and Jesus [declaring], ‘Establish religion and do not be divided in it’: this is what has been prescribed and enjoined upon [those mentioned above], and what has been revealed to Muhammad (s), and it is the affirmation of [God’s] Oneness. Dreadful is for the idolaters that to which you summon them, in the way of affirming the Oneness [of God]. God chooses for it, for the [task of] affirming [His] Oneness, whomever He will, and He guides to it whomever turns penitently, [whomever] applies himself to obedience of Him.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 12][AYAT 14]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of53
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=42&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#42:13

Kamis, 21 Mei 2015

[042] Asy Syuura Ayat 012

««•»»
Surah Asy Syuura 12

لَهُ مَقَالِيدُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
««•»»
lahu maqaaliidu alssamaawaati waal-ardhi yabsuthu alrrizqa liman yasyaau wayaqdiru innahu bikulli syay-in 'aliimun
««•»»
Kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
««•»»
To Him belong the keys of the heavens and the earth: He expands the provision for whomever He wishes, and tightens it [for whomever He wishes]. Indeed He has knowledge of all things.’
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia-lah yang memiliki perbendaharaan langit dan bumi. Baik buruknya sesuatu ada di tangan Dia. Siapa saja yang dianugerahi rahmat, tidak ada satu pun yang dapat menghalangi-Nya. Sebaliknya, siapa yang tidak diberi rahmat, tidak seorang pun yang dapat mendatangkan kepadanya. Dialah yang melapangkan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Dia pula yang menyempitkan rezeki kepada yang dikehendaki-Nya. Semua itu terjadi sesuai dengan hikmah kebijaksanaan-Nya berdasarkan kekuasaan-NYa yang luas dan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kepunyaan-Nyalah khazanah langit dan bumi) yakni kunci-kunci khazanahnya, yaitu berupa hujan, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya. (Dia melapangkan rezeki) meluaskannya (bagi siapa yang dikehendaki-Nya) sebagai ujian baginya (dan membatasinya) menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya sebagai cobaan baginya (Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.)
««•»»
To Him belong the keys of the heavens and the earth, the keys to their storehouses of rain and vegetation and other things. He extends provision, He makes it abundant, for whomever He will, as a test [of their gratitude], and He restricts [it], He straitens it for whomever He will, as a trial. Truly He has knowledge of all things.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 11][AYAT 13]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of53
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=42&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#42:12